Saturday 28 November 2015

Menjadi Korcam KKN why not?

[Part I]

(Sepenggalm pengalaman manis saya ketika menjadi Koordinator Kecamatan KKN UNDIP Tim II, 2015)

Belum terlambat untuk menceritakan suka dan suka saya menjadi korcam (koordinator kecamatan). Kenapa saya tulis suka dan duka. Karna lebih banyak sukanya daripada dukanya :D. Kebetulan masa KKN Tim I 2016 akan dimulai nih, maka saya ingin menceritakan sepenggal pengalaman yang sangat berharga ketika saya menjadi korcam. Banyak yang bertanya-tanya, kenapa sih kok perempuan menjadi korcam? Banyak yang menyanjung akan keberanian saya mengajukan diri, namun ada juga yang mempertanyakan saya. Seperti halnya : bukannya didalam Islam wanita tidak boleh menjadi ketua?. Hmmmm. Baiklah berikut ceritanya pada pertengahan Juni-September 2015.

Let’s start it......

Di Undip, KKN (Kuliah Kerja Nyata) harus diadakan dengan 2 rangkaian pembekalan. Yakni tingkat fakultas dan juga tingkat universitas yang mana masing-masing dilaksanakan 2 hari pembekalan.
Pada saat itu saya ingat benar ketika pembekalan KKN di fakultas saya. Seorang dosen menceritakan bahwa sangat jarang mahasiswa fakultas hukum yang dengan suka rela mengajukan diri menjadi korcam (koordinator kecamatan). Sang dosen melanjutkan bahwa dia berharap akan banyak mahasiswa dari fakultas hukum yang mau mengajukan diri menjadi korcam. Saat itulah saya merasa tertantang sekali. Fakultas Hukum, salah satu fakultas yang besar di Undip. Dimana calon sarjananya memiliki impian menjadi pemimpin-pemimpin besar dimasa depan, haruslah bisa memimpin mulai dari scoop yang kecil dan sederhana. Sejak saat itulah saya merasa terpanggil untuk membulatkan tekad bahwa saat pemilihan korcam kelak, saya harus menjadi korcam. Bukan karena saya hebat. Bukan juga karena saya pintar. Tapi saya sadar betul bahwa impian saya sebagai pemimpin kuat dimasa depan dapat saya asah dari lingkup yang sederhana. Sebagai tambahan, saat itu saya tengah menghadapi permasalahan yang cukup berat. Sehingga saya yakin bahwa menyibukkan diri adalah cara terbaik untuk memperbaiki suasana hati dan pikiran saya kembali jernih.

Waktu pembekalan KKN Universitas telah tiba...............

Pembekalan saat itu di FISIP. Saya mendapat Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung dengan 91 anak, dikurangi 2 orang yang mengundurkan diri. Terdiri dari 4 fakultas.
Mulai dari kosan saya telah mempersiapkan visi misi saya (yang mungkin) akan ditanyakan jika saya mengajukan diri menjadi korcam kelak. Saya tulis dibuku catatan dengan berbagai kemungkinan pertanyaan yang kelak akan ditanyakan kepada saya terkait kesiapan saya menjadi korcam. Saya memang mempersiapkannya sangat matang sejak awal J.

DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) saat itu ada 2 yang telah hadir yakni : Bapak Zaenul dari FSM dan Ibu Sri dari FEB. Melihat DPL yang tidak ada satupun yang berlatar belakang FH tidaklah mengurungkan niat saya sedikitpun untuk tidak menjadi korcam. Sempat ibu dan bapak menceritakan bahwa nantinya, akan ada pemilihan Korcam. Selagi materi, saya kurang fokus dan memikirkan pemilihan korcam tsb. Saya deg degan. Ada rasa takut. Karna saya menyadari bahwa saya “mengajukan diri” dan bukan “ditunjuk”. Mengajukan diri berarti saya harus siap mehadapi segala tantangan didepan. Saya sadar betul bahwa tidak ada alasan bagi saya untuk melalaikan tugas saya sedikit dan sekecil apapun kelak. Saya harus sudah siap bahwa jika tidak ada yang membantu saya kelak, itu bukan karena kesalahan teman-teman lainnya. Melainkan itu semua karena salah saya yang mungkin terlalu percaya diri mengajukan diri menjadi korcam dan bukan “ditunjuk”.

Ibu Sri mengajukan pertanyaan pertama : “Siapa disini yang ingin menjadi korcam” . Langsung saja saya acungkan tangan tanpa keraguan. Kemudian Pak Zaenul menambahkan, kira-kira 2 tahun yang lalu pernah ada mahasiswi (seorang perempuan) yang menjadi kordes (koordinator desa) tapi bukan korcam , melainkan kordes.

Selanjutnya Bu Sri menanyakan saya dari fakultas mana, saya jawab fakultas hukum. Kemudian beliau menawarkan kembali silahkan untuk 3 fakultas lainnya (di kecamatan kami terdapat 4 fakultas) harap mengirimkan wakilnya untuk menjadi korcam. FEB, FSM dan FK pun mengirimkan wakilnya (seluruh wakilnya ditunjuk dan mencalonkan diri) ketiga calonnya pun seluruhnya laki-laki.. Untuk menciptakan pemilihan yang adil, Ibu Sri memutuskan untuk masing2 kandidat berkenalan dan menyampaikan visi dan misinya.

SAYA INGAT BETUL dengan niat yang tulus, saya menyampaikan visi dan misi saya yg sudah saya tulis sejak dari kosan hingga ke ruang pembekalan. Kurang lebih seperti ini:

“Assalamualaikum warrahmatullahiwabarakatuh, selamat pagi untuk kita semua. Perkenalkan nama saya Kania Rahma dari Fakultas Hukum angkatan 2012. Berangkat dari keinginan saya untuk bermanfaat bagi almamater tercinta Universitas Diponegoro, maka saya mengajukan diri menjadi Koordinator Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung tahun 2015. Dengan harapan semoga kita semua dapat memberikan dampak yang positif kepada masyarakat Kecamatan Ngadirejo. Akhir kata wassalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh”

Kemudian dilakukan metode votting. Alhamdulilah dengan niat dan keikhlasan, teman2 baru yang berlainan fakultas pun memilih saya sebagai suara terbanyak. Saya sadar, banyak yang meragukan kemampuan saya karna saya seorang perempuan. Tapi insyaallah , teman-teman dapat melihat ketulusan saya untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan saya dan bermanfaat bagi almamater sesuai visi saya.

Setelah pemilihan, saya diharuskan memilih BPH (Badan Pengurus Harian) yang bertugas membantu saya selama menjadi korcam. BPH terdiri dari seorang wakil, sekertaris, bendahara dan Humas. Seperti biasa, saya tidak mau menunjuk siapa yang akan membantu saya. Namun saya menawarkan , apakah ada yang ingin membantu menjadi BPH kepada forum kelas. Hasilnya? Yak tidak ada yang mau menjadi BPH (takut tugasnya berat kali ya hehehehe). Baik akhirnya Pak Zaenul menyerukan bahwa, ditiap desa wajib terlebih dahulu memilih 1 orang Kordes ditiap kelompok desa (terdapat 10 desa terpilih di Kecamatan Ngadirejo) dan 1 orang wakil koordinator desa. Akhirnya, 10 orang wakoordes tsb dikumpulkan dan dirembukkan saat itu untuk menjadi tim BPH. Alhamdulilah seluruh Koordes dan BPH saya terpilih bukan karna saya yang memilih, tapi hasil dari berembuk dan persetujuan serta keihklasan mereka. Semuanya laki laki ! Juga dari berbagai fakultas yang berbeda.

Berikut daftar BPH Kecamatan Ngadirejo:
Wakorcam = Bayu Agung (manajemen 2012)
Sekcam = Arindra (manajemen 2012)
Bencam = Bayu Tri Nugroho (manajemen 2012)
Humas = Adi Nugroho (Hukum 2012)

Pada saat itu juga saya diperkenalkan kepada Bapak Camat Ngadirejo yang datang , diundang langsung kedalam ruang kelas pembekalan untuk menceritakan kondisi Kecamatan Ngadirejo secara detail. Pak Zaenul memperkenalkan seperti ini : Bapak Camat ini Korcam Ngadirejo, namanya Kania, Perempuan Pak Korcamnya. Bapak Camatpun langsung menyalami saya hehehehe. Sosok camat yang baik hati sejak awal bertemu. Namun sayangnya, pada saat Bapak Agus (camat Ngadirejo) memberikan paparannya, saya bersama seluruh kordes diwajibkan mengikuti paparan dari BAPPEDA Temanggung mengenai kondisi Temanggung secara umum. Ketika menuju ruang BAPPEDA, salah seorang (bukan dari teman sekecamatan ataupun DPL) mengatakan : Kamu korcamnya? Apa tidak ada yang laki-laki?
Jujur saya kaget hehehe. Kenapa memang jika saya perempuan (dalam hati), tp alhamdulilah kata-kata itu menjadi motivasi dan pembuktian saya untuk bs menjadi seorang yang amanah pada saat penerjunan KKN besok.

Setelah terpilih menjadi Korcam.....................................

[Tunggu Lanjutan Part II :D ]